Manhaj Tafsir an-Nasafy



Nama Mufassir
     Abu al-Barakat, ‘Abdullah bin Ahmad bin Mahmud an-Nasafy al-Hanafy. Beliau adalah imam yang agung pada zamannya, dan juga sebagai rujukan dalam ilmu fikih dan ushulnya. Menguasai seluk beluk makna hadist dan memiliki bashirah terhadap kitabullah. Dan beliau penganut madzhab hanafi.
karangan beliau
Matan Al wafie fil furu’
Katrul daqoiq fil fiqhi
Al umdah fi ushuluddin
Madaarik at-Tanziil Wa Haqaa`iq at-Ta’wiil.
’Aqidahnya

 Ia termasuk penganut aqidah Asya’riyyah yang berlebihan di dalam menakwil. Dalam kitabnya ini, ia menakwil semua sifat tanpa kecuali.
Spesifikasi Umum
     Tafsir ini adalah salah satu dari tafsir bir Ra’yi yang dibolehkan dan disepakati untuk dijadikan sebagai rujukan. Beliau meringkasnya dari tafsir al-Baidlaawy dan kitab al-Kasysyaaf (karya az-Zamakhsyary, penganut Mu’tazilah) tetapi ia tidak mengambil paham Mu’tazilah yang ada di al-Kasysyaaf ini.
     Di dalam buku tafsirnya ini, ia hanya mengetengahkan pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban yang diketengahkan az-Zamakhsyary.
Dari sisi ukurannya, ia merupakan kitab tafsir berukuran sedang, tidak terlalu panjang dan juga tidak terlalu pendek. Di dalamnya terdapat pembahasan tentang balaghoh dan juga I’rob, sebagaimana imam zamakhasyari sangat menonjolkan bidang tersebut dalam tafsirnya.
Imam nasafi berkata,” ada seseorang yang memintaku agar membuat kitab yang sedang dalam membahas tentang takwil dan berbagai aspeknya. Dan juga tentang I’rob, qiro’at dan mencakup masalah ilmu badi’dan isyarah. Kemudian berjalan lurus di jalan ahlus sunnah wal jama’ah dan menjauhi dari berbagai macam bid’ah, khurafat dan kesesatan. Pembahasan yang tidak panjang dan juga tidak pendek. Dan semua ini aku lakukan untuk menghindari terjerumus kepada  kesalahan yang fatal. Maka dengan ini aku meminta petunjuk dan taufik Allah dan menamai kitabku ini dengan judul Madaarik at-Tanziil Wa Haqaa`iq at-Ta’wiil.
Sikapnya Terhadap Hukum-Hukum Fiqih
 Beliau memaparkan madzhab-madzhab fiqih ketika menafsirkan ayat-ayat tentang hukum (Aayaatul Ahkaam) dan mengarahkan perkataan-perkataan yang ada di dalamnya namun tidak secara melebar. Beliau begitu antusias membela madzhab Hanafy-nya dan sering kali membantah pendapat yang menentangnya.
Sikapnya Terhadap Qiraa`aat
  Beliau komitmen terhadap al-Qiraa`aat as-Sab’ (tujuh ragam bacaan) yang mutawatir dan menisbatkan kepada masing-masing Qaari`-nya.
Sikapnya Terhadap Israa`iliyyaat


Sedikit sekali menyinggung masalah Israa`iliyyaat,  terkadang ia komentari dan terkadang tidak.

0 komentar: